MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN SURAT AT-TIN DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SDN SONDAKAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2022-2023

 

BAB I PENDAHULUAN

 

 

A.     Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, era globalisasi dan teknologi informasi yang sangat berkembang pesat sehingga secara tidak langsung berdampak kepada kebiasaan orang tua dalam mendidik anaknya, mereka umumnya lebih menekankan supaya anak-anaknya lebih berprestasi dalam bidang akademik dibandingkan kemampuan membaca Al-Qur’an oleh sebab itu banyak sekali dijumpai anak-anak bahkan membaca Al-Qur’an sangat rendah bahkan belum bisa mengucapkan bunyi-bunyi huruf hijaiah sesuai dengan tempat keluarnya huruf.

Membaca Al-Qur’an dengan pemahaman adalah merupakan dasar bagi baiknya hati, dalam proses pembelajaran Al-Qur’an di sekolah-sekolah kurang efektif. Salah satu sebab dari ketidak efektifan ini adalah kurangnya interaksi antara guru. Tidak ada kedekata antara guru dengan siswa, telah menciptakan suasana yang kurang kondusif untuk proses belajar Al-Qur’an. Akibatnya baik guru maupun siswa tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri secar penuh.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sedangkan metode pembelajaran adalah langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Proses belajar membaca Al-Qur’an harus ditekankan pada upaya untum memberdayakan siswa agar tidak bersikap pasif.

Salah satu metode alternatif yang dapat diterapkan untuk memberdayakan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah metode Peer Tutoring “tutor sebaya”. Metode ini dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa siswa cenderung lebih terbuka dan lebih bisa mengungkapkan tentang dirinya sendiri kepada teman-temanya. Untuk melepaskan diri dari kondisi tersebut, pertama-tama harus dilakukan perubahan karakter dalam proses pembelajaran.Salah satu metode alternatif yang dapat diterapkan untuk memberdayakan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah metode Peer Tutoring “tutor sebaya”. Metode ini dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa siswa cenderung lebih terbuka dan lebih bisa mengungkapkan tentang dirinya sendiri kepada teman- temanya. Penting membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dilakukan sejak dini. Sering kali dijumpai masih banyak beberapa anak yang membaca Al-Qur’an tidak menggunakan makharijul huruf.

Salah satu metode alternatif yang dapat diterapkan untuk memberdayakan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah metode Peer Tutoring “tutor sebaya”. Metode ini dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa siswa cenderung lebih terbuka dan lebih bisa mengungkapkan tentang dirinya sendiri kepada teman-temanya. Hal yang sama juga terjadi dalam proses pembelajaran, siswa lebih bisa dan berani mengemukakan permasalahannya kepada teman-temannya dari pada gurunya.

Dalam metode tutor sebaya siswa yang memilki kemampuan lebih dalam membaca Al-

Qur’an dapat menjadi tutor bagi siswayang kurang mampu dalam membaca Al-Qur’an.

 

B.      Identifikasi Masalah

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia agar bisa selamat di dunia maupun akhirat. Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan dan bagi orang yang membacanya akan mendapatkan pahala ibadah. Betapapun awamnya seorang muslim, niscaya mereka tahu dan harus tahu bahwa Al-Qur’an itu adalah kitab sucinya, pedoman hidup, sumber utama dan pertama agama Islam. Secara garis besar, Al-Qur’an berisikan tentang aqidah (keimanan), akhlak, janji baik dan ancaman buruk (wa’ad dan wa’id), kisah atau sejarah, syariat (hukum), ilmu pengetahuan, teknologi dan lain-lain.

Hampir semua pokok bahasan PAI di sekolah memuat ayat-ayat Al-Qur’an. Tetapi kenyataanya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, kurang bisa menerapkan tajwid dan makhorij al huruf dalam bacaan dari ayat Al-Qur’an tersebut, bahkan ada siswa yang masih sangat awam terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Seperti kita ketahui peserta didik adalah individu yang unik, yang mempunyai kesiapan dan kemampuan fisik, psikis serta intelektual yang berbeda satu sama lainnya.


C.      Pembatasan Masalah

Pendidikan Al-Qur’an harus diperkenalkan sedini mungkin kepada anak terutama dala, hal membaca, karena belajar Al-Qur’an merupakan suatu proses yang berawal dari mengeja huruf- huruf hijaiah sampai dengan cara membaca secara menyeluruh. Jadi perlu waktu yang istiqomah dan kesabaran untuk belajar membaca Al-Qur’an. Jika proses ini tidak ditanamkan sejak kecil, maka akan menyulitkan anak tersebut ketika menginkak usia remaja ataupun dewasa. Padahal membaca adalah bekal seseorang dalam memahami Al-Qur’an, jika membaca saja tidak dibiasakan, bagaimana dengan proses memahami dan pengamalan Al-Qur’an. Mempelajari Al-Qur’an hukumnya fardhu kifayah, membacanya sesuai ilmu tajwid hukumnya fardhu ‘ain, maka untuk lebih bisa memahami dan mempelajari isi kandungan Al-Qur’an, maka seseorang muslim harus memiiki kemampuan membaca Al-Qur’an.

 

D.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah-masalahyang akan dibahas dalam penelitian ini:

1.            Apakah penerapan metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-

Qur’an Surat At-Tin pada siswa kelas IV SDN Sondakan Surakarta tahun ajaran 2022-2023?

 

E.      Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1.    Untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur’an siswa kelas IV SDN Sondakan Surakarta.

2.    Untuk mendeskripsikan penerapan metode Tutor Sebaya pada mata pelajaran PAI elemen Al-

Qur’an di SDN Sondakan Surakarta?

3.    Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an setelah di lakukannya penerapan metode Tutor Sebaya siswa kelas VII siswa kelas IV SDN Sondakan Surakarta.


F.     Manfaat Penelitian

Adapun manfaatnya sebagai berikut :

1.      Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadijan sebagai salah satu tambahan ilmu pengetahuan khususnya yang menyangkut tentang implementasi metode tutor sebaya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti lain yang berminar melakukan penelitian menganai pentingnya implementasi metode tutor sebaya dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

2.                      Kegunaan Praktis

a.       Bagi lembaga

Penelitian ini akan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga yang bersangkutan dalam rangka menyusun program pembelajaran, menentukan metode dan meningkatkan mutu pendidikan agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai secara maksimal.

b.      Bagi anak didik

Anak didik sebagai subyek penelitian diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai pembelajara secara aktif, kreatif dan menyenangkan melalui metode tutor sebaya.

c.       Bagi pendidik dan calon pendidik

Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang cara mengembangkan metode pembelajaran yang bisa digunakan didalam kelas.

d.      Bagi peneliti selanjutnya.

Menjadi sumber informasu bagi peneliti lain dari semua pihak yang berkepentingan.

 

BAB II LANDASAN TEORI

 

A.     Kajian teori

1.      Pengertian belajar dan hasil belajar siswa

Belajar adalah perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan (Ahmad Sabri, 2007). Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2003), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kekuatan melalui pengalaman. Belajar yang dimaksud tentu tidaklah semata hal yang bersentuhan dengan aktivitas intelektual dan akademis semata, akan tetapi proses dan hasil belajar yang menyentuh ketiga ranah belajar sekaligus. Artinya, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik harus bersinergi baik dan berjalan seimbang.

Ada banyak strategi yang bisa digunakan pendidik untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, di antaranya: menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik, memberikan hadiah, mengadakan persaingan/kompetisi, memberikan pujian, memberi- kan hukuman, membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar, membentuk kebiasaan yang baik, membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok, menggunakan metode yang bervariasi, serta menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik, 2003).

Belajar merupakan proses yang unik dan kompleks karena hasil belajar hanya terjadi bagi individu yang belajar dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda. Perbedaan itu disebabkan karena setiap individu mempunyai karakteristik individual yang khas, seperti minat, bakat, inteligensi, perhatian, dan sebagainya. Hasilbelajar yang diukur merefleksikan    tujuan    pembelajaran.    Seperti    penjelasan    sebelumnya,    bahwa    tujuan pembelajaran yang baik adalah tujuan yang menggambarkan penguasaan sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik) secara baik dan seimbang (balance).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan pengertian hasil belajar atau prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh pendidik. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002), hasil belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Untuk konteks manajemen pembelajaran, hasil belajar adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Hasil belajar akan diukur dengan sebuah tes, di antaranya lisan, tulisan, maupun tes unjuk kerja/produk, atau dengan bentuk tes lainnya.

Pada dasarnya pengertian pendidikan agama tidak dapat dipisahkan dengan pengertian pendidikan pada umumnya, sebab pendidikan agama merupakan bagian integral dari pendidikan secara umum. Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didiksecara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan.

2.      Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Metode berasal dari bahasa Yunani “metha” yang berarti melewati atau melalui dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pembelajaran adalah bahan pelajaran yang disajikan atau proses penyajian bahan pelajaran (Ismail, 2008). Menurut Thomsonsebagaimana dikutip oleh Anita Lie (2004), proses belajar tidak harus berasal dari pendidik ke peserta didik, melainkan dapat juga peserta didik saling mengajar sesama peserta didik lainnya. Bahkan Anita Lie menyatakan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh pendidik. Hal ini disebabkan latar belakang dan pengalaman para peserta didik kemungkinan mirip satu dengan lainnya.

Metode tutor sebaya adalah bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada orang lain dengan umur sebayanya. Belajar bersama dalam kelompok dengan tutor sebaya merupakan salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi, melalui kegiatan berinteraksi dan komunikasi, peserta didik menjadi aktif belajar. Kerjasama dalam kelompok dengan tutor sebaya dapat dikaitkan dengan nilai sehingga kerjasama makin intensif dan peserta didik dapat mencapai kompetensinya. Dipandang dari tingkat partisipasi aktif peserta didik, keuntungan.

belajar secara berkelompok dengan tutor sebaya mempunyai tingkat partisipasi aktif peserta didik lebih tinggi (Ratno Harsanto, 2007).

Adakalanya seorang peserta didik lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh teman sebangku atau teman lain karena tidak adanya rasa enggan atau malu untuk bertanya, pendidik dapat meminta bantuan kepada anak-anak untuk menerangkan kepada teman-temannya. Pelaksanaan ini disebut tutor sebaya karena mempunyai usia yang hampir sebaya (Suharsimi Arikunto, 2002). Menurut Silbermen (2001), tutor sebaya merupakan salah satu dari strategi pembelajaran yang berbasis active learning. Beberapa ahli percaya bahwa satu pelajaran benar-benar dikuasai hanya apabila peserta didik mampu mengajarkan pada peserta didik lainnya.

Inti dari metode pembelajaran tutor sebaya ini adalah pembelajaran yang pelaksanaannya dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil, sumber belajar bukan hanya pendidik melainkan juga teman sebaya yang pandai dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu. Dalam pembelajaran ini, peserta didik yang menjadi tutor hendaknya mempunyai kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan teman lainnya, sehingga pada saat dia memberikan bimbingan sudah dapat menguasai bahan yang akan disampaikan (Suharsimi Arikunto, 2002).

3.      Teknik Pemilihan Metode Tutor Sebaya

Suharsimi Arikunto (2002) menjelaskan bahwa yang menjadi tutor belum tentu peserta didik yang paling pandai. Terpenting diperhatikan dalam pemilihan tutor adalah dapat diterima atau disetujui oleh peserta didik yang mendapat program perbaikan sehingga peserta didik tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya;dapat menerangkan bahan- bahan materi yang dibutuhkan peserta didik; tidak tinggi hati atau keras hati terhadap sesama teman; dan mempunyai daya kreativitas yang cukup untukmemberikan bimbingan kepada temannya.

4.      Teknik Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Tutor Sebaya

Hal-hal yang perlu dipersiapkan pendidik dalam proses pembelajaran dengan metode tutor sebaya sebagaimana yang dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto (2002) adalah:


1)         Para tutor dapat mengadakan latihan dengan dua cara; a) Latihan dengan kelompok kecil, di mana yang akan mendapat latihan adalah peserta didik yang akan menjadi tutor saja dan b) Latihan klasikal, peserta didik di seluruh kelasnya dilatih menjadi tutor. Cara kedua ini memiliki dampak yang baik bagi kelompok peserta didik, khususnya mereka yang akan menerima bimbingan melalui latihan. Pada akhirnya, mereka akan mengetahui cara bertingkah laku pada waktu menerima bimbingan. Tutorditekankan untuk memandu teman- temannya agar terlepas dari kesulitan untuk memahami materi pelajaran.

2)         Menyiapkan petunjuk secara tertulis, baik di kertas atau papan tulis. Petunjuk tersebut harus jelas serta rinci sehingga setiap peserta didik dengan mudah memahami dan melaksanakan yang diberikan.

3)         Menetapkan penanggung jawab kepada setiap kelompok yang bertujuan apabila terjadi kekacauan/kegaduhan, pendidik dengan mudah memberi teguran.

4)         Yang dilakukan pendidik selama proses program perbaikan, pendidik akan memegang tanggung jawab.

 

5.      Keunggulan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa dari teman sebaya juga lebih mudah dipahami, sehingga tidak ada rasa enggan, rendah diri, atau rasa malu dan segan untuk mengungkapkan kesulitan- kesulitan yang dihadapinya. Hal tersebut menjadi keunggulan utama dari metode pembelajaran tutor sebaya. Kelebihan lainnya peserta didik dilatih untuk mandiri, dewasa, dan punya rasa setia teman yangtinggi. Tutor maupun yang ditutori sama- sama mendapatkan keuntungan. Tutor akan mendapatkan pengalaman, sedangkan yang ditutori akan lebih mudah dalam menerima pelajaran. Pembelajaran dengan metode seperti ini, peran pendidik hanya sebagai fasilitator atau pembimbing, melakukan intervensi hanya ketika benar-benar dibutuhkan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2013), ada beberapa kelebihan dari kegiatan tutoring, yaitu: 1) Ada kalanya, hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada pendidik; 2) Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang


sedang dibahas. Ketika tutor (peserta didik) memberitahukan kepada peserta didik lain, seolah-olah menelaah serta menghafalkannya kembali. Selain itu, tutoring juga memberi kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran; dan 3) Mempererat hubungan peserta didik sehingga mempertebal perasaan sosial.

Kelemahan dari metode pembelajaran tutor sebaya (peer tutoring) ini, Syaiful Bahri 5Djamarah dan Aswan Zain (2013) menjelaskan sebagai berikut: 1) Peserta didik yang dibantu sering belajar kurang serius karena hanya berhadapan dengan temannya, sehingga hasil pun kurang memuaskan; 2) Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya karena takut rahasianya diketahui temannya; 3) Pada kelas-kelas tertentu, pekerjaan tutoring akansukar dilaksanakan karena perbedaan kelamin antara tutor dengan peserta didik yangdiberi program perbaikan; 4) Bagi pendidik sukar untuk menentukan seorang tutor yang tepat bagi seorang atau beberapa orang yang harus dibimbing; dan 5) Tidak semua peserta didik pandai dapat mengajarkan kembali kepada teman-temannya. Berbagai kendala bisa diatasi dengan perencanaan pembelajaran yang lebih matang, disiplin dalam proses, serta selalu ada evaluasi dan perbaikan.


6.      Langkah-Langkah Pembelajaran Metode Tutor Sebaya

Dasar pemikiran tentang tutor sebaya adalah peserta didik yang pandai memberikanbantuan kepada peserta didik yang kurang pandai di kelas maupun di luar kelas. Conny R. Semiawan (2000) menjelaskan langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut: 1) Beberapa peserta didik yang pandai disuruh mempelajari suatu topik; 2) Pendidik memberipenjelasan umum tentang topik yang akan dibahasnya; 3) Kelas dibagi dalam kelompok danpeserta didik yang pandai disebar ke setiap kelompok untuk memberi bantuan; 4) Pendidik membimbing peserta didik yang perlu mendapat bimbingan khusus; 5) Jika ada masalah, peserta didik yang pandai meminta bantuan kepada pendidik, dan 6) Pendidik mengadakan evaluasi.

Dalam metode ini peserta didik harus lebih dahulu melakukan belajar sendiri, kemudian tutor mengajukan pertanyaan. Adapun yang menjadi yutor di sini adalah yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan lebih.

Di sekolah, khususnya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), selalu selalu ditemui siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam menempuh tujuan pengajaran. Kenyataan tersebut merupakan kasus bagi guru yang harus ditangani dan dipecahkan masalah kesulitannya agar KBM tidak terganggu sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai. Indonesia yang menyandang sebuah sebagai negara muslim terbesar di dunia ternyata sampai saat ini masih mempunyai masalah dengan minimnuya kemampuan masyarakat Indonesia dalam membaca Al-Qur’an, baik di kalangan generasi muda.


B.       Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Zaenuri, S.Pd.I,M.Ag. dalam judul penelitiannya “Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Tutoring) Sebagai Metode Alternatif Dalam Pembelajaran BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) pada Kegiatan Ekstra Kurikuler PAI di SMP”, penelitian yang dilakukan pada tahun 2022, dengan hasil penelitannya yaitu pembelajaran BTQ dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya menjadi salah satu alternative program dan metode agar pembelajaran BTQ bisa diterima, karena di dalamnya terdapat unsur kerjasama tim sehingga peserta didik termotivasi untuk belahar guna meningkatkan hasil belajar BTQ mereka, peserta didik akan nyaman dalam belajar bersama temannya, ada tanggung jawab individu agar hasil belajar kelompok BTQ meningkat dan mampu mempraktikkan materi BTQ yang dipelajari.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Midoni, Ahmad Husein dalam judul penelitiannya “Implementasi Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Partisipasi Siswa Belajar Al-Qur’an pada Mata Pelajaran PAI Kelas XI IPA 1 SMA, tahun 2022, hasil dari penelitian yang telah dilakukan adanya peningkatan partisipasi belajar Al- Qur’an pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui metode Tutor Sebaya pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Kota Agung.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Heriadi dengan judul penelitian Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Kompetensi Membaca Al-Qur’an. Penelitia yang dilakukan pada tahu 2022, dari hasil penelitian, tersebut siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 mengalami peningkatan hasil belajar membaca Al-Qur’an.

 

C.       Hipotesis Tindakan

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam khusunya dalam meningkatkan hasil belajar membaca Al-Qur’an diperlukan inovasi dan strategi yang tepat, efektif, dan fun. Pembelajaran dengan metode tutor sebaya adalah salah satu alternatif dalam upaya perbaikan model maupun metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya dalam kompetensi membaca Al-Qur’an peserta didik. Pembelajaran dan treatment dianggap berhasil jika proses dan hasil belajar pembelajaran mengalami peningkatan 50% atau lebigh dari kondisi awal dan ketuntasan belajar mencapai 100%. 


BAB III METODE PENELITIAN


A.     Jenis Penelitian

a.    Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah menerapkan metode Tutor Sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

b.    Penelitian tindakan kelas (PTK) atau sering disebut dengan classroom action reseach, yaitu suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam PTK diperoleh dari persepsi seorang peneliti. (Suyadi, 2015:18)

 

B.     Setting Penelitian

Penelitian di lakukan di SDN Sondakan Surakarta pada tahun ajaran 2022-2023, penelitian dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2022 sampai dengan tanggal 16 Agustus 2022.

 

C.     Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini di lakukan pada siswa kelas VI SDN Sondakan Surakarta pada tahun ajaran 2022-2023 yang berjumlah 28 siswa.

 

D.     Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam beberapa siklus. Selain tahap pra siklus setiap siklus meliputi 4 (empat) tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan refleksi.

1)        Perencanaan yang dimulai dengan merancang skenario pembelajaran yang berisikan materi untuk membaca Al-Qur’an menggunakan metode Tutor Sebaya.

2)        Pelaksanaan Tindakan pembelajaran dengan menerapkan metode Tutor Sebaya denganskenario yang telah disiapkan.

3)        Pelaksanaan Observasi dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses dan pengaruh tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas.

4)        Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan prosesdan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana pada tindakan pada siklus selanjutnya.

E.     Indikator Kinerja

Variabel

Sub variabel

Indokator

Kemampuan membaca Al- Qur’an

1. Lancar

1.    Tidak lambat

2.    Tidak sering berhenti untuk memikirkan huruf depannya.

2. Makharijul Huruf

1.  Tepat dalam mengucapkan huruf

2.    Dapat membedakan dengan jelas huruf yang hampir sama.

 

Dari indikator yang ditetapkan, siswa mencapai ketuntasan minimal 75 maka dinyataan tuntas.

F.      Prosedur Tindakan

Pra Siklus

Pelaksanaan kegiatan pendahuluan ini dilakukan pada tanggal 3 Agustus s.d 16 Agustus 2022. Kegiatan pendahuluan ini diawali dengan datang ke sekolah untuk meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Sondakan Surakarta, mengamati kondisi kelas, menentukan subyek yang ingin diteliti, melakukan observasi penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Tutor Sebaya.

Data awal dilakukan melalui pengamatan sebelum melakukan penelitian tindakan kelas sebagai bahan untuk dijadikan dasar dalam tindakan penelitian. Awal pengamatan yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data untuk diidentifikasi permasalahan yang terjadi pada siswa kelas IV selama proses pembelajaran membaca Al-Qur’an.

 

Siklus I

Dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 kali siklus yang masing- masing dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan hasil menghafal. Siklus pertama dilaksamakan pada minggu pertama bulan Agustus 2022 dengan Kompetensi Dasar “Membaca huruf-huruf hijaiah berharakat”. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a.    Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi :

a)    Merencanakan pelaksanaan     metode    Tutor    Sebaya    sebagai    pemecah

 

13

permasalahan di kelas IV.

b)   Menentukan pelaksanakan siklus I.

c)    Menetapkan materi yang akan diajarkan pada penerapan metode Tutor Sebaya yaitu dengan membaca Q.S. AT-Tin.

d)   Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

e)    Membuat instrument penelitian.

f)     Menyiapkan alat pembelajaran.

b.    Pelaksanaan

Pelaksanaan metode tutor sebaya ini dimulai dilaksanakan. Terlebih dahulu peneliti memilih sang tutor/tutor perkelompok yang memang mempunyai kelebihan dalam membaca Al-Qur’an. Para siswa mulai melaksanakan arahan-arahan dari penelitian serta dibantu oleh guru Pendidikan Agama Islam. Dari hasil penelitian guru dengan presentase 90%.

Berikut langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya:

a)    Guru melafalkan ayat demi ayat dalam Surat At-Tin.

b)   Siswa menirukan lafal ayat demi ayat dalam Surat At-Tin yang dibacakan oleh guru.

c)    Guru memperhatikan bacaan siswa serta membetulkannya apabila masih ada yang salah dalam melafalkannya.

d)   Guru menganjurkan siswa untuk terus melatihkan ayat demi ayat dalam Surat At- Tin dan makhroj yang baik dan benar.

e)    Guru membetulkan bacaan siswa apabila ditemukan kesalahan dalam membaca atau menjelaskan kata yang tidak diketahui.

f)     Masing-masing siswa harus bisa membaca ayat demi ayat dalam Surat At-Tin.

g)   Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 kelompok.

h)   Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan tentang ayat - ayat dalam Surat At-Tin.

i)     Guru menyimpulkan materi dan mengakhiri pelajaran dengan membaca do’a.

c.    Pengamatan

d.    Refleksi

Refleksi pada siklus I ini dilaksanakan oleh peneliti setelah pelajaran selesai pembelajaran selesai. Refleksi ini dimaksudkan agar pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dapat segera dievaluasi dan diperbaiki apabila masih terdapat kekurangan.

Siklus II

a.      Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus II meliputi :


a)    Membuat instrument penelitian yaitu :

Menyediakan lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang rutinitas membaca ayat demi ayat dalam Surat At-Tin.

b)   Menyiapkan alat pembelajaran.

c)    Menentukan waktu pelaksanaan tindakan untuk siklus II.

b.    Pelaksanaan

Berikut langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya:

a)    Guru mengadakan kegiatan yang menarik siswa untuk membacakan.

b)   Menugaskan siswa untuk membaca 15 menit sebelum dimulai pelajaran dengan pengawasan penulis dan guru.

c)    Menugaskan siswa untuk membaca ayat demi ayat dalam Surat At-Tin didepan kelas atau dibangku mereka masing-masing secara bergiliran.

d)   Membentuk kelompok membaca.

e)    Mengadakan lomba membaca ayat demi ayat dalam Surat At-Tin dengan baik dan benar.

c.    Pengamatan

Hasil pengamatan peneliti dan Guru Pendidikan Agama Islam pada penelitian kedua ini hampir semuanya mampu membaca ayat demi ayat dalam Surat At-Tin dengan lancar, fasih dan benar, dan ada 1 siswa yang membaca huruf-huruf hijaiah berharakat dengan lancar, tatapi belum fasih dan benar.

d.    Refleksi

Refleksi pada siklus II yaitu didapatkan satu metode baru untuk mata pelajaran baca Al-Qur’an spesifikasi membaca ayat - ayat dalam Surat At-Tin. Pada siklus II semua siswa telah tuntas dan masih ada 1 orang lagi yang tidak tuntas. Penelitian melakukan rekapitulasi terhadap kinerja guru, aktivitas, dan hasil belajar siswa dari Siklus I, dan Siklus II antara lain sebagai berikut:

Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

 

No

Keterangan

Siklus I

Siklus II

1.

Nilai Perolehan

 

 

2.

Kriteria

 

 

Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Siswa setiap Siklus

No

Keterangan

Siklus I

Siklus II

1.

Nilai Perolehan

 

 

2.

Kriteria

 

 

3.

Peningkatan

 


G.    Teknik Analisis Data

Langkah selanjutnya adalah menyusun, mendeskripsikan dan menganalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu metode yang digunakan untuk menyusun, menjelaskan, dan menganalisa suatu data yang terkumpul berbentuk angka, selanjutnya dianalisis dengan kerangka induktif yaitu berdasarkan data-data yang diperoleh untuk selanjutnya ditarik kesimpulan. Metode ini digunakan untuk menganalisis penerapan metode tutor sebaya (peer teaching) pada peningkatan kemampuan membaca Al-Qura’an siswa kelas IV SDN Sondakan Surakarta. 

BAB IV HASIL PENELITIAN

 

 

 

A.     Profil Sekolah

SDN Sondakan berdomisili pada daerah yang strategis di pusat Pemerintahan Kota Surakarta, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran. Saat ini SDN Sondakan lolos sebagai sekolah penggerak yang mana proses pembelajaran peserta didik dari kelas I sampai kelas IV sudah berpedoman pada Kurikulum Merdeka.

Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah namun dengan sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orang tua merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SDN Sondakan dengan motto ”Keunikan dalam Harmonisasi (Unieqly in Harmony)”.

 

VISI

Terwujudnya Peserta Didik yang Beriman dan Bertakwa, Berbudi Luhur, Cerdas, Mandiri, Kreatif, Kompetitif, Kolaboratif, Cinta Lingkungan, dan Berbudaya.

 

MISI

1.    Membentuk sikap Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Beriman, Bertaqwa, dan berakhlak mulia)

2.    Mewujudkan mutu lulusan yang unggul (Kreatif, Bernalar Kritis, Mandiri, Berkebhinekaan Global)


3.    Menerapkan pembelajaran yang cerdas dan efektif (Kreatif, Bernalar Kritis, Mandiri, Berkebhinekaan Global)

4.    Mewujudkan sikap dan perilaku peserta didik yang mandiri tanpa menggantungkan orang lain.

5.    Mewujudkan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitasnya secara optimal.

6.    Menciptakan jiwa kompetisi (Kreatif, Bernalar Kritis, Mandiri, Berkebhinekaan Global)

7.    Mengembangkan kepribadian siswa yang berkarakter serta sikap kepedulian dalam kerjasama dan gotong royong dalam kehidupan bersosial.

Mewujudkan sikap peduli siswa agar terlibat dalam keletarian lingkungan sekolah yang bersih, hijau, indah, dan sehat dan menerapkan manajemen partisipasi aktif warga sekolah untuk mewujudkan sekolah yang “ Bersinar “ Bersih, Indah, dan Rindang.

 

B.     Deskripsi Awal

 

Hasil pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran PAI elemen Qur’an Hadist dapat disekripsikan bahwa masih banyak siswa yang melakukan kebiasaan kebiasaan yang kurang baik ketika pembelajan dimulai sehingga menghambat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Mereka tampak kurang antusias dalam belajar

Proses pembelajaran PAI elemen Qur’an Hadist di sekolah ini awalnya berjalan monoton, yakni guru yang mengajar terlalu sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Oleh sebab itu peneliti mencoba menggunakan metode Tutor Sebaya sebagai sebuah pendekatan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

 

 

C.     DESKRIPSI HASIL TINDAKAN TIAP SIKLUS

1.      Pra Siklus

Pelaksanaan kegiatan pendahuluan ini dilakukan pada tanggal 17 Agustus s.d 21 Agustus 2022. Kegiatan pendahuluan ini diawali dengan datang ke sekolah untuk meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Sondakan Surakarta, mengamati kondisi kelas, menentukan subyek yang ingin diteliti, melakukan observasi penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Tutor Sebaya.

Data awal dilakukan melalui pengamatan sebelum melakukan penelitian


tindakan kelas sebagai bahan untuk dijadikan dasar dalam tindakan penelitian. Awal pengamatan yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data untuk diidentifikasi permasalahan yang terjadi pada siswa kelas V selama proses pembelajaran membaca Al-Qur’an. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada hari Selasa, tanggal 25 Agustus 2022. Ada 3 siswa yang tidak mengikuti tes, 8 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM, yaitu 75 dan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM berjumlah 10 siswa. Dari nilai yang diperoleh siswa tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa di kelas VA SDN Sondakan kurang memuaskan.

Tabel 1.1

Hasil Penilaian Membaca Surat At-Tin

 

No

Nama

Nilai

Keterangan

1

Affita Nabella putri

72

Belum Tuntas

2

Aklian Yusrintan

-

Tidak Ikut

3

Amira Zaina Yasmin

84

Tuntas

4

Aqilla Nur Cahyani

74

Belum Tuntas

5

Aryan Raqilla Athallah

84

Tuntas

6

Assyifa Aulia

74

Belum Tuntas

7

Destian chandra Wibisana

85

Tuntas

8

Earlene Lavina Nugroho

64

Belum Tuntas

9

Febrian Wahyu Saputra

84

Tuntas

10

M. Dzaki Setyawan

72

Belun tuntas

11

Nadhifa Askana

-

Tidak Ikut

12

Nayla Ufa Janna

72

Belum Tuntas

13

Rizqi Eza Hendra Kusuma

71

Belum Tuntas

14

Septian Putri

-

Tidak Ikut

15

Shifan Hanif Alfarezel

85

Tuntas

16

Syafa Maheswari

70

Belum Tuntas

17

Valencia Agrysti Andayani

68

Belum Tuntas

18

Edrea Alma Maheswari

74

Belum Tuntas

Keterangan :

 

 

Jumlah siswa secara keseluruhan

18

 

Jumlah siswa sudah tuntas

5

 

Jumlah siswa belum tuntas

10

 

Jumlah siswa tidak mengikuti tes

Nilai rata-rata hasil tes awal siswa kelas V A

3

 

Rata-rata yang dicari           =        Jumlah nilai seluruh siswa

Jumlah seluruh siswa

 

=                         1.133

18

 

 

 

19



 

=

62,94

Persentase Ketuntasan

=

5 × 100%

18

 

=

27,77 %

 

Persentase Belum Tuntas

 

=

 

100% - 27,77%

 

=

72,23 %

 

 

 

 

Berdasarkan data tersebut nilai rata-rata hasil tes awal siswa kelas V A adalah 62,94%. Dari 18 siswa, hanya 5 siswa yang mencapai KKM dengan persentase 27,77%,

3 siswa tidak mengikuti tes sedangkan 10 siswa belum mencapai KKM dengan persentase 72,23%. Karena siswa yang belum tuntas cukup banyak yaitu 10 siswa, maka perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran Ayo Membaca Surat At Tiin. Dengan menggunakan metode tutor sebaya diharapkan hasil belajar siswa terutama kemampuan membaca siswa meningkat sesuai dengan KKM , yakni 75.

 

2.      Siklus I

Dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 2 kali siklus yang masing- masing dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan hasil membaca. Siklus pertama dilaksamakan pada minggu terakhir bulan Agustus 2022. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a.      Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi :

Peneliti menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan pada siklus I, berikut ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti :

1)                  Mempersiapkan perangkat pembelajaran (Perangkat pembelajaran berupa RPP dengan menggunakan metode tutor sebaya).

2)                  Membuat instrumen pengumpulan data

a) Lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.

b) Lembar instrumen penilaian unjuk kerja dan performance

 

 

 

 

19



b.      Pelaksanaan

Pelaksanaan metode tutor sebaya ini dimulai dilaksanakan. Terlebih dahulu peneliti memilih sang tutor/tutor perkelompok yang memang mempunyai kelebihan dalam membaca Al-Qur’an. Para siswa mulai melaksanakan arahan-arahan dari penelitian serta dibantu oleh guru pendamping. Dari hasil penelitian guru dengan presentase 90%.

Berikut langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran tutor sebaya:

1.         Guru melafalkan ayat demi ayat dalam Surat At-Tin.

2.         Siswa menirukan lafal ayat demi ayat dalam Surat At-Tin yang dibacakan oleh guru.

3.         Guru memperhatikan bacaan siswa serta membetulkannya apabila masih ada yang salah dalam melafalkannya.

4.         Guru menganjurkan siswa untuk terus melatihkan ayat demi ayat dalam Surat At-Tin dan makhroj yang baik dan benar.

5.         Guru membetulkan bacaan siswa apabila ditemukan    kesalahan dalam membaca atau menjelaskan kata yang tidak diketahui.

6.         Masing-masing siswa harus bisa membaca ayat demi ayat dalam Surat At-Tin.

7.         Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 kelompok.

8.         Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan tentang ayat - ayat dalam Surat At-Tin.

9.         Kegiatan penutup guru memberikan evaluasi atas pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian guru juga melakukan kegiatan penguatan materi membaca Surat AtTiin dengan cara menunjuk siswa secara acak untuk membaca kelanjutan ayat-ayat dari surat At Tiin. Setelah itu, guru memberikan motivasi kepada siswa agar terus mempelajari al-Qur’an baik dengan cara membaca maupun menghafal, karena al-Qur’an merupakan pedoman umat islam. Hal ini dilakukan agar siswa tetap semangat membaca al- Qur’an.

 

c.       Hasil pengamatan / observasi

Pada tahap observasi ini dilakukan oleh guru kelas V A yakni Ibu Agustina, S.Pd.SD yang berperan sebagai observer selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan observasi/ pengamatan dalam penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung. Observasi dilaksanakan untuk  mengamati setiap proses yang

 

 

20



terjadi pada siswa dan guru.

Pada pelaksanaan pembelajaran ini, observer mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung Pembelajaran “Ayo Membaca Surah At Tiin dengan menggunakan metode tutor sebaya. Hasil Observasi dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Hasil Observasi Siswa dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini :

 

 

No

Aspek yang diamati

Skor

Kriteria

4

3

2

1

A.

Kegiatan Pendahuluan

1

Siswa menjawab salam guru

“Wa’alaikumussalam Wr.Wb

 

 

 

Semua   siswa      menjawab ucapan salam dari guru

2

Siswa berdoa bersama guru

 

 

 

Sebagian besar siswa ikut bedoa

3

Siswa mengikuti ice breaking

tepuk semangat

 

 

 

Sebagian besar siswa mengikuti

ice breaking tepuk semangat

4

Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang diberikan guru

 

 

 

Seluruh siswatidak mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

5

Siswa menjawab apersepsi Pembelajaran yang diberikan guru

 

 

20

 

 

Sebagian besar siswa menjawab apersepsi pembelajaran yang diberikan

guru.

B.

Kegiatan Inti

6

Siswa membuka PAI dan BD materi “Ayo Membaca Surat At Tiin

 

 

 

Seluruh siswa membuka buku mata pelajaran PAI dan BD “Ayo Membaca Surat At Tiin

7

Siswa memperhatikan media pembelajaran yang digunakan guru

 

 

 

Sebagian kecil siswa memperhatikan media pembelajaran yang digunakan guru

8

Siswa membaca surat At Tiin

bersama guru

 

 

 

Seluruh siswa membaca surat At Tiin bersama guru

9

Siswa menyimak bacaan ayat pertama dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf yang dibaca oleh guru.

 

 

 

Seluruh iswa menyimak bacaan ayat pertama dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul

huruf yang dibaca oleh guru.

10

Siswa menirukan bacaan ayat pertama surat At Tiin yang dibaca oleh guru.

 

 

 

Seluruh siswa menirukan bacaan

ayat pertama surat At Tiin yang dibaca oleh guru

11

Siswa mengulang bacaan ayat demi ayat surat At Tiin.

 

 

 

Sebagian besar siswa mengulang bacaan ayat – ayat dalam surat At

Tiin


12

Siswa melanjutkan menyimak bacaan ayat selanjutnya dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf yang dibaca oleh guru. (*Menyimak bacaan guru diteruskan sampai pada target surat At Tiin secara keseluruhan)

 

 

 

Seluruh siswa melanjutkan menyimak bacaan ayat selanjutnya dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf yang dibaca oleh guru. (*Menyimak bacaan guru diteruskan sampai pada target

surat At Tiin secara keseluruhan)

13

Siswa menirukan bacaan ayat selanjutnya surat At Tiin yang dibaca oleh guru. (*Bacaan diteruskan sampai pada target surat At Tiin secara keseluruhan)

 

 

 

Seluruh siswa menirukan bacaan ayat selanjutnya surat At Tiin yang dibaca oleh guru. (*Bacaan diteruskan

sampai pada target surat At Tiin

secara keseluruhan)

14

Siswa mengulangi bacaan pada ayat selanjutnya pada surat At Tiin dengan bimbingan guru (Bacaan dengan metode tutor sebaya dilakukan sampai pada

keseluruhan ayat surat At Tiin).

 

 

 

Seluruh siswa mengulangi bacaan padaayat selanjutnya pada

surat At Tiin dengan bimbingan guru      (Bacaan dengan metode tutor sebaya dilakukan sampai pada keseluruhan ayat surat At Tiin).

15

Siswa antusias maju kedepan untuk

memperdengar kan/ menyetorkan hafalan surat At Tiin kepada Guru

 

 

 

Sebagian kecil siswa antusias maju kedepan untuk memperdengarkan/ menyetorkan hafalan surat At Tiin kepada Guru

C.

Kegiatan Penutup

16

Siswa antusias mengikuti kegiatan evaluasi materi “Ayo Membaca surat At Tiin yang diberikan oleh guru.

 

21

 

 

Sebagian besar siswa antusias mengikuti kegiatan evaluasi materi “Ayo Membaca surat At Tiin yang diberikan oleh

guru.

17

Siswa         mengikuti kegiatan penguatan

materi yang diberikan

 

 

 

Seluruh siswa mengikuti kegiatan penguatan materi

 

oleh guru.

 

 

 

 

yang diberikan oleh guru.

18

Siswa mendengarkan pesan moral yang diberikan guru untuk selalu mengamalkan nilai al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

 

Seluruh siswa mendengarkan pesan moral yang diberikan guru

untuk     selalu mengamalkan nilai al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

19

Siswa memperhatikan guru menyampaikan informasi untuk pertemuan berikutnya.

 

 

 

Sebagian besar siswa memperhatikan guru menyampaikan informasi untuk pertemuan berikutnya

20

Siswa membaca doa Kafaratul Majlis sebagai penutup kegiatan

pembelajaran.

 

 

 

Sebagian besar siswa membaca doa Kafaratul Majlis sebagai penutup

kegiatan pembelajaran.

Nilai Perolehan =      Skor diperoleh × 100

Skor maksimal


=

67 × 100 = 83,75

80

 

Tabel 1.3

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa

 

Skor Perolehan

Nilai Huruf

Klasifikasi

91-100

A

Sangat Baik

81-90

B

Baik

Skor Perolehan

Nilai Huruf

Klasifikasi

71-80

C

Cukup

61-70

D

Kurang

00-60

E

Gagal

 

 

Observasi aktivitas siswa mendapat skor 83,75 dari skor maksimal 100, dengan demikian diperoleh nilai 83,75 termasuk kategori baik. Pada siklus I masih susah untuk menarik perhatian siswa agar fokus pada metode tutor sebaya. Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan perbaikan agar pembelajaran menjadi lebih baik.

B. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Observasi aktivitas guru ini berisi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk menentukan skor penilaian, maka dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Hasil observasi aktifitas guru tersebut dapat dilihat pada tabel 1.4 :

Tabel 1.4 Observasi Aktifitas

Guru Siklus I

 

No

Aspek yang diamati

Skor

Krite ria

4

3

2

1

A.           Kegiatan Pendahuluan

1

Guru mengucapkan

“Assalamu’alaikum Wr.Wb

 

 

 

Guru mengucapkan salam dengan suara lantang sehingga semua siswa mengikuti

instruksi guru

2

Guru melakukan doa bersama siswa

 

 

 

Guru melakukan doa bersama, tetapi sebagian kecil siswa ada yang tidak

khusyuk

3

Guru memberikan

breaking berupa semangat ice tepuk

 

 

 

Guru memberikan ice breaking

tepuk semangat tapi kurang bersemangat

 

 

 

 

21



4

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

 

 

 

Guru       melakukan tidak penyampaian kegiatan pembelajaran

5

Guru memberikan

apersepsi pembelajaran

 

 

 

Guru memberikan apersepsi dan

sebagian besar siswa merespon dengan cukup baik

B.           Kegiatan Inti

6

Guru menginstruksikan siswa untuk membuka buku mata pelajaran Al- Qur’an Hadits materi “Mari

Membaca surat At Tiin

 

 

 

Guru memberikan instruksi secara jelas disertai nomor halaman materi yang akan

dipelajari

7

Guru menggunakan media pembelajaran

berupa papan tulis secara efektif dan efesien.

 

 

 

Guru menggunakan media yang kurang menarik perhatian siswa.

8

Guru membaca surat At Tiin bersama siswa

 

 

 

Guru membaca surat At Tiin bersama siswa secara serentak dan

siswa antusias mengikuti

9

Guru membaca ayat pertama dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul

huruf.

 

 

 

Guru membaca ayat pertama

dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf dengan baik.

10

Guru menyimak bacaan yang dilakukan peserta didik secara bin nadhar ayat pertama pada surat At

Tiin

 

 

 

Guru menyimak bacaan yang dilakukan peserta didik secara bin nadhar ayat pertama pada surat At

Tiin dengan baik.

11

Guru membimbing peserta didik dalam mengulang bacaan ayat pertama pada surat At Tiin sampai benar- benar

bisa.

 

 

 

Guru membimbing dengan baik ketika peserta didik mengulang bacaan ayat pertama pada surat At Tiin sampai benar-benar bisa.

12

Guru         melanjutkan membaca ayat

selanjutnya dari surat At Tiin dengan benar sesuai kaidah tajwid dan makhorijul huruf. (*Bacaan diteruskan dengan menambah materi ayat selanjutnya pada surat At Tiin yang telah

ditargetkan)

 

 

 

Guru melanjutkan membaca ayat selanjutnya dari surat At Tiin dengan benar sesuai kaidah tajwid dan makhorijul huruf dan seluruh siswa memperhatikan dengan baik.

13

Guru      menyimak bacaan           ayat

selanjutnya yang dilakukan peserta

 

 

 

Guru menyimak bacaan ayat selanjutnya yang dilakukan peserta

 

 

22



 

didik secara bin nadhor dan bil ghoib

.(*Sima’i diteruskan sampai pada target surat At Tiin secara keseluruhan)

 

 

 

didik secara bin nadhor dan bil ghoib dengan baik, hal tersebut dilakukan sambil membenarkan bacaan peserta didik yang kurang tepat antara makhroj dan

tajwidnya.

14

Guru membimbing peserta didik dalam memgulang bacaan ayat selanjutnya pada surat At Tiin (metode tutor sebaya) diteruskan sampai pada target surat At Tiin

yang telah ditentukan)

 

 

 

Guru membimbing peserta didik dalam memgulang bacaan ayat selanjutnya pada surat At Tiin (metode tutor sebaya) diteruskan sampai pada target surat

At Tiin yang telah

ditentukan) dengan baik.

15

Guru menyimak & mendengarkan bacaan surat At Tiin peserta didik

 

 

Guru            menyimak           & mendengarkan bacaan surat At Tiin peserta didik cukup baik

C.           Kegiatan Penutup

16

Guru        melakukan evaluasi materi

“Ayo Membaca Surat At Tiin.

 

 

Guru melakukan evaluasi tetapi hanya sebagian siswa yang

antusias

17

Guru melakukan refleksi untuk penguatan materi “Ayo Membaca Surat At Tiin serta memberikan tindak lanjut dalam bentuk

pemberian tugas secara individu

 

 

Guru melakukan refleksi tetapi sebagian siswa yang memperhatikannya

18

Guru menyampaikan pesan moral kepada siswa

 

 

Guru menyampaikan   pesan

moral secara jelas, tetapi sebagian siswa yang memahaminya

19

Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

 

 

 

Guru menyampaikan informasi pembelajaran selanjutnya dengan

jelas dan baik

20

Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa Kafaratul Majlis.

 

 

Guru menutup pembelajaran cukup baik, tetapi sebagian kecil siswa ada yang kurang memperhatikan

Nilai Perolehan = Skor perolehan × 100

Skor maksimal

 

 

 

=

67 x 100 = 83,75

80

 

 

Tabel 1.5

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Guru

 

 

Skor Perolehan

Nilai Huruf

Klasifikasi

 


91-

100

A

Sangat Baik

81-

90

B

Baik

71-

80

C

Cukup

61-

70

D

Kurang

0-60

E

Gagal

Dari data hasil observasi guru dalam mengelola pembelajaran menunjukkan bahwa perolehan skor nilai yang di dapat adalah 67 dengan nilai observasi guru yakni 83,75 dan dari skor idealnya adalah 80. Berdasarkan hasil observasi tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran cukup berhasil. Hal ini dikarenakan hasil rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi kinerja guru yang didapat belum mencapai belum mencapai indikator yang ditentukan yakni 85. Sehingga perlu adanya perbaikan pada proses pembelajaran berikutnya yang dilakukan oleh guru, terutama dalam menyampaikan tujuan pembelajaran serta media pembelajaran yang digunakan, agar siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran membaca surat At Tiin dengan menggunakan metode tutor sebaya.

v Hasil Nilai Kemampuan Membacal Surat At Tiin

Untuk mengetahui hasil kemampuan menghafal siswa, peneliti melakukan penilaian non tes berupa penilaian performence yang berhubungan dengan bacaan surat At Tiin pada mata pelajaran PAI dan BP Pembelajaran Ayo Membaca Surat At Tiin.

Penilaian Performence

Penilaian performence ini dinilai ketika siswa telah melakukan membaca dengan menggunakan metode tutor sebaya. Dengan tujuan agar siswa mampu bersemangat membaca Qs. At Tiin ayat 1 - 8 secara keseluruhan dengan lancar, sesuai kaidah tajwid dan makhorijul huruf. Penilaian ini memiliki 3 aspek penilaian yaitu :

1)                 Aspek makhorijul hururf, siswa akan memperoleh nilai 1 apabila makhorijul huruf tidak tepat dan tempat keluarnya huruf tidak sesuai (kesalahan lebih dari 3 kali). Memperoleh nilai 2, apabila makhorijul huruf benar, tetapi tempat keluarnya kurang sesuai (kesalahan 1-3 kali). Dan memperoleh nilai 3, apabila makhorijul huruf sangat tepat dan tempat keluarnya huruf sangat sesuai.

2)                 Aspek Tajwid, siswa akan memperoleh nilai 1 apabila sebagian besar bacaan

tajwid kurang tepat (kesalahan lebih dari 3 kali). Memperoleh nilai 2, apabila sebagian kecil bacaan tajwid kurang tepat (kesalahan 1-3 kali). Dan memperoleh nilai 3 apabila bacaan tajwid sangat tepat.

3)                 Aspek Kelancaran, siswa akan memperoleh nilai 1 apabila hafalan Qs. At Tiin ayat 1- 8 kurang lancar dan terbata- bata. Memperoleh nilai 2 apabila hafalan Qs. At Tiin ayat 1 - 8 lancar, tetapi sedikit terbata-bata. Dan memperoleh nilai 3 apabila hafalan Qs. At Tiin ayat 1 - 8 sangat lancar dan tidak terbata-bata.

Tabel 1.6

Hasil Penilaian Performence Siswa Pada Siklus I

 

No

Kode Siswa

Aspek Penilaian

Nilai

K

e t

Makhroj

Tajwid

Kelancaran

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

Affita Nabella putri

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

2

Aklian Yusrintan

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

3

Amira Zaina Yasmin

 

 

 

 

 

 

77

Tuntas

4

Aqilla Nur Cahyani

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

5

Aryan Raqilla Athallah

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

6

Assyifa Aulia

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Tidak Ikut

7

Destian chandra Wibisana

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

8

Earlene Lavina Nugroho

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

9

Febrian Wahyu Saputra

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

10

M. Dzaki Setyawan

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

11

Nadhifa Askana

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

12

Nayla Ufa Janna

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

13

Rizqi Eza Hendra Kusuma

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Tidak Ikut

14

Septian Putri

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

15

Shifan Hanif Alfarezel

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

16

Syafa Maheswari

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

17

Valencia Agrysti Andayani

 

 

 

 

 

 

77

Tuntas

18

Edrea Alma Maheswari

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

Keterangan :

Jumlah siswa secara keseluruhan     : 18 siswa Jumlah siswa sudah tuntas         8

siswa Jumlah siswa yang tidak mengikuti tes: 2 siswa Jumlah siswa yang belum tuntas                 : 8 siswa Nilai rata-rata hasil performence siswa kelas V A :


Rata-rata yang dicari                    =          Jumlah nilai seluruh siswa

Jumlah seluruh siswa

 

 

=

1234

 

18

= 68,55

 

 

Persentase Ketuntasan

 

=

 

8 × 100%

18

 

=

44,44 %

 

Persentase Belum Tuntas

 

=

 

100% - 44,44%

 

=

55,56 %


Berdasarkan data tersebut hasil penilaian kemampuan membaca siswa aspek performence pada siklus I rata-rata didapatkan seluruh siswa kelas V A adalah 68,55 dari 18 siswa, 8 siswa dengan persentase 44,44% memenuhi KKM, 2 siswa tidak mengikuti tes dan 8 siswa dengan persentase 55,56% tidak memenuhi KKM.

Dari hasil ketuntasan belajar yang diperoleh siswa, sudah banyak siswa yang mendapatkan nilai sesuai denga KKM yaitu 75. Akan tetapi hasil yang diperoleh siswa belum maksimal. Hal ini dikarenakan persentase ketuntasan belajar yang didapatkan belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yakni 80%.

d.      Refleksi

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Guru dan siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hanya saja ada beberapa kegiatan yang dirasa kurang maksimal, sehingga dalam melaksanakan siklus I terdapat beberapa kendala dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil non tes yang telahdiujikan kepada siswa, diperoleh rata-rata kelas 68,55. Dari 18 siswa, siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM ada 8 siswa, sedangkan siswa yang sudah tuntas atau memenuhi KKM ada 8 siswa. Selama peneliti melaksanakan siklus I, ada 2 anak yang tidak masuk  kelas, dikarenakan ada yang sedang sakit demam. Dari hasil persentase siklus ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk tindakan siklus II. Temuan-temuan yang ada pada penelitian pelaksanaan tindakan kelas siklus I, diantaranya sebagai berikut :

1)                 Siswa belum terbiasa menggunakan metode baru seperti metode tutor sebaya, sehingga beberapa siswa terlihat kaget meskipun sudah dijelaskan oleh guru ketika awal pembelajaran dan metode ini juga termasuk metode yang mudah dan menyenangkan

2)                 Belum adanya LK siswa yang mendukung metode tutor sebaya ini, sehingga pengulangan yang dilakukan dirasa belum maksimal.

3)                 Saat guru melakukan penilaian performence yang ditunjukkan dengan melafalkan hafalan didepan guru, guru memberikan instruksi “yang sudah bisa, ayo maju kedepan , di sima’kan kepada bu guru” sebagian siswa malu- malu. Dikarenakan beberapa siswa yang bacaannya belum lancar ditertawakan oleh teman- temannya, sehingga membuat yang lain menjadi kurang percaya diri untuk maju kedepan.

Jadi, pada dasarnya pembelajaran siklus I masih dapat ditingkatkan lagi. Dalam hal ini peneliti melanjutkan siklus II untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Peneliti akan meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran. Adapun upaya pada siklus selanjutnya, antara lain :

a)  Menjelaskan dan membimbing siswa bagaimana melaksanakan pembelajaran materi “Ayo Membaca Surah At Tiin dengan metode tutor sebaya yang baik dan benar, sehingga siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam membaca.

b)  Dalam melakukan bacaan menggunakan tutor sebaya peneliti juga akan membuat LK bacaan, sehingga siswa akan lebih fokus terhadap pengulangan yang dilakukan sekaligus jumlah pengulangannya. Baik secara bin-nadhar (dengan melihat mushaf) maupun secara bil-ghoib (tanpa melihat mushaf).

c)  Dalam melakukan penilaian performence , peneliti berinisiatif agar siswa yang pada siklus sebelumnya malu-malu maju kedepan menjadi lebih percaya diri. Dan guru juga akan mengajarkan rasa saling menghargai terhadap sesama teman serta memberikan reward dan punishmen pada siswa. Oleh karena itu, pada pertemuan selanjutnya guru akan memberikan stimulus berupa reward kepada seluruh siswa yang sudah berani tampil kedepan. Untuk

 

27



menunjukkan bacaan At Tiin dengan percaya diri didepan kelas.

 

 

3.     SIKLUS II

Penelitian tindakan kelas pada siklus II sama dengan siklus I, yakni terdiri atas 4 tahapan. Yaitu; perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Berikut ini penjelasan masing-masing tahapan :

a.    Perencanaan

Rencana tindakan dalam siklus II merupakan tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan siklus I. Pada tahap ini diupayakan agar lebih maksimal dalam kegiatan pembelajaran dan menyempurnakan kekurangan pada siklus I. Adapun langkah-lamgkah yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :

1)          Memperbaiki kekurangan pada siklus I dan memberikan alternatif pemecahan masalah. Peneliti memberikan bimbingan yang benar dan tepat ketika siswa melakukan bacaan dengan menggunakan metode Tutor Sebaya. Peneliti juga membuat media serta LK bacaan guna mendukung proses membaca agar metode ini dapat diimplementasikan secara maksimal. Peneliti juga akan memberikan reward kepada seluruh siswa apabila antusias & tertib saat kegiatan pembelajaran materi “Ayo Membaca Surah At Tiin” berlangsung, secara tidak langsung hal ini juga dapat membantu mengefesiensikan waktu dan membantu pembelajaran berjalan dengan tertib. Karena siswa akan terkondisikan dengan sendirinya demi mendapat reward yang diberikan oleh peneliti.

2)          Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dengan memperbaiki dan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus I. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan siklus I, hanya saja peneliti yang semula menampilkan video pembelajaran tentang Surat At Tiin sebagai media untuk selanjutnya peneliti berinisiatif menampilkan video pembelajaran dan memakai alat tape radio untuk memperdengarkan suara Surat At Tiin . Kemudian pada kegiatan penutup, agar pembelajaran lebih meresap kepada siswa. Dan untuk alokasi waktu yang digunakan pada siklus II sama seperti siklus I, yakni 2 x 35 menit.


b.        Pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas untuk kelas IV-A ini dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Agustus 2022 pukul 08.05 - 09.15 WIB dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Penelitian ini dilakukan dengan selang waktu satu minggu dengan siklus I. Adapun kegiatan pembelajaran pada siklus II sama dengan siklus I meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1.      Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan ini hampir sama dengan kegiatan pendahuluan pada siklus I. Dimulai dengan guru mengucapkan salam, kemudian siswa menjawab dengan penuh semangat. Setelah itu membaca doa bersama-sama. Dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahiim”. Kemudian guru mengecek kehadiran serta kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Tak lupa, guru juga bertanya tentang kabar,“Bagaimana kabarnya hari ini anak-anak ?” serentak dengan penuh semangat semua menjawab “Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar, Yes... Yes...Yes”. Setelah membaca doa dan menanyakan kabar, guru melakukan apersepsi, guru melakukan tanya jawab kepada siswa, dengan menujuk media Pembelajaran Video Surat At Tiin. “Anak-anak hari ini kita akan belajar tentang surat apa ?”, serentak siswa menjawab “At Tiin”. Kemudian guru bertanya lagi, “Ada yang tau, apa arti makna dari At Tiin ?”, Siswa menjawab “Allah menciptakan sesuatu yang terbaik dan memiliki manfaat”. Lalu, guru bertanya lagi “Mengapa manusia bisa menjadi makhluk yang terendah derajatnya ?” , siswa menjawab “Karena tidak menjalankan perintah Allah”. Guru melanjutkan pertanyaan lagi “Siapakah orang yang paling mulia disisi Allah?”. Siswa menjawab “orang yang bertaqwa”. Setelah beberapa pertanyaan yang menggiring siswa ke pokok materi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada siklus II kali ini, yaitu : Siswa dapat memahami makna dari Surat At Tiin dengan benar. Kemudian tujuan yang kedua yakni siswa dapat membaca Qs. At Tiin ayat 1- 8 secara keseluruhan dengan lancar, sesuai kaidah tajwid dan makhorijul huruf menggunakan metode Tutor Sebaya. Ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran siswa mendengarkan dengan tertib. Pada tahap ini menghabiskan waktu kurang lebih 7 menit.


2.      Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru memberikan contoh bacaan Surat At-Tiin dengan benar sesuai dengan tajwid dan makharijul hurufnya. Pada tahap membaca menggunakan metode Tutor Sebaya, disini peneliti mulai memperagakan media yang telah dibuat , Video pembelajaran Surat At Tiin dan menggunakan rekaman tape recorder untuk memperdengarkan bacaan surat At Tiin yang benar. Ketika tahap membaca mulai diterapkan, guru memberikan instruksi bahwasanya “Pada kali ini kita akan membaca secara bin-nadhar (dengan melihat) sebanyak lima kali. Ayo kita awali dengan membaca basmalah !”. Siswa antusias memperhatikan instruksi guru dan melaksanakannya dengan senang hati.

Ketika siswa membaca secara bin-nadhar setiap kali pengulangan yang dilakukan oleh siswa, guru langsung memberikan tanda pada Video dan Rekaman Tape rekorder surat At Tiin. Begitupun juga dengan siswa, disini siswa juga memberikan tanda centang pada kolom bin-nadhar pada LK bacaan yang telah dibuat oleh peneliti. Setelah mendapat pengulangan sebanyak lima kali, guru bertanya kepada siswa Pada saat tahap membaca ini, tak lupa guru juga mengambil nilai untuk penilaian unjuk kerja.

Disini setelah selesai, guru bertanya kepada siswa, “Bagaimana anak- anak, apakah sudah bisa membaca pada ayat pertama ini ? Jika sudah mari kita melanjutkan pada ayat kedua!”. Siswa menjawab “Sudah”. Kemudian bacaan dilakukan pada ayat selanjutnya. Pada ayat kedua ini, peneliti merasa bahwa ada bacaan tajwid yang kurang tepat, sehingga peneliti membetulkan bacaan siswa, yakni pada bacaan hukum mad yang seharusnya dibaca panjang, tetapi sebagian siswa membaca pendek. Akhirnya guru menyuruh siswa untuk memperhatikan baik-baik tulisan ayat tersebut. Guru meminta siswa untuk lebih memperhatikan panjang-pendek pada ayat tersebut, karena disini tahap yang dilakukan yaitu masih secara bin-nadhar (dengan melihat). Dengan melihat video surat At Tiin dan memperhatikan rekaman audio surat At Tiin, guru memberikan penjelasan mana saja bacaan- bacaan yang nantinya dibaca panjang. Siswa tertib memperhatikan penjelasan yang diberikan guru, dan mengulangi lagi bacaan ayat tersebut dengan bacaan yang benar sesuai dengan kaidah tajwid. Setelah kegiatan membaca menggunakan metode Tutor Sebaya telah sampai pada satu surat At Tiin,


guru mengajak siswa membaca kembali ayat 1-8 pada surat At Tiin secara utuh. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membaca surat At Tiin di depan kelas. Karena sekarang waktunya penilaian performence. Satu per satu siswa diminta maju kedepan, untuk membacakan surat At Tiin. Ketika ada salah satu siswa maju kedepan, guru meminta agar siswa yang lain memperhatikan dan menyimak bacaan temannya yang sedang maju ke depan. Tak lupa, guru mengajak siswa untuk sama-sama memberikan reward berupa tepuk tangan dan sebuah buku tulis bagi yang sudah maju kedepan.

 

3.      Kegiatan Penutup

Pada tahap terakhir yaitu kegiatan penutup. Pada tahap ini guru memberikan penjelasan dan penguatan kembali. Disini guru juga menjelaskan bahwa baik tajwid, makhorijul huruf maupun bacaan siswa banyak yang sudah baik, benar dan lancar. Pada kegiatan ini pula juga memberikan evaluasi dan penguatan secara acak. Yakni dengan menyebut nama siswa secara acak , kemudian setiap siswa disuruh untuk membaca per-ayat. Atau bisa juga disebut dengan istilah “estafet ayat secara acak”. Kemudian disini guru mengajak siswa untuk mengulangi kembali membaca surat At Tiin secara bil-ghoib. Setelah itu guru juga memberikan pertanyaan untuk memperkuat pemahaman siswa berupa ; “Disini At Tiin artinya apa

?” siswa menjawab “Buah Tiin”. Guru bertanya “At Tiin ada berapa ayat

?”, siswa menjawab “Delapan. Guru bertanya lagi “Termasuk surat yang ke-berapa siswa menjawab “Sembilan Puluh Lima”. Guru bertanya “Makkiyah atau Madaniyah ?” , siswa menjawab “Makiyah”. Pada tahap ini pula, guru memberikan penjelasan bahwa makna adanya surat At Tiin ini menujukkan bahwa Allah menciptakan sesuatu dalam keadaan yang terbaik dan mempunyai manfaat.

Kemudian guru juga menyampaikan pesan moral, bahwa agar dalam kehidupan sehari-hari siswa berperilaku dan berakhlak yang mencerminkan sikap dari al-Qur’an. Karena al-Qur’an merupakan pedoman bagi umat Islam. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa bersama dengan membaca doa Kafaratul Majlis. Setelah membaca doa penutup guru mengucapkan salam. Pada tahap ini kurang lebih menghabiskan waktu 10 menit.


c.       Observasi

Tahap observasi siklus II dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Observasi atau pengamatan dalam penelitian ini dilakukan selama proses pembelajaran dikelas berlagsug. Observasi dilaksanakan untuk mengamati setiap proses yang terjadi pada siswa dan guru.

Adapun hasil yang diperoleh peneliti dalam tahap pengamatan atau observasi siklus II ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

 

No

Aspek yang diamati

Skor

Kriteria

4

3

2

1

A.

Kegiatan Pendahuluan

1

Siswa menjawab salam guru

“Wa’alaikumussalam Wr.Wb

 

 

 

Semua    siswa

menjawab ucapan salam dari guru

2

Siswa berdoa bersama guru

 

 

 

Semua      siswa      ikut bedoa

3

Siswa mengikuti ice breaking

tepuk semangat

 

 

 

Sebagian     besar      siswa mengikuti    ice    breaking

tepuk semangat

4

Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang diberikan guru

 

 

 

Sebagian besar      siswa mendengarkan       tujuan

pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

5

Siswa menjawab apersepsi Pembelajaran               yang diberikan guru

 

 

 

Sebagian besar siswa menjawab           apersepsi pembelajaran              yang diberikan

guru.

B.

Kegiatan Inti

6

Siswa membuka PAI dan BD materi “Ayo MembacaSurat At Tiin

 

 

 

Seluruh siswa membuka buku mata pelajaran PAI dan           BD           “Ayo

MembacaSurat At Tiin

7

Siswa memperhatikan media pembelajaran yang digunakan guru (Video Pembelajaran Surat At Tiin)

 

 

 

Seluruh                        siswa

memperhatikan           media

pembelajaran                yang digunakan     guru     (Video

Pembelajaran Surat At Tiin dan rekaman tape rekorder)

8

Siswa membaca surat At Tiin

bersama guru

 

 

 

Seluruh siswa membaca

surat At Tiin bersama guru

9

Siswa menyimak bacaan ayat pertama dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid     dan     makhorijul

huruf   yang   dibaca   oleh

 

 

 

Seluruh iswa menyimak bacaan ayat pertama dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhorijul


 

guru.

 

 

 

 

huruf    yang    dibaca    oleh guru.

10

Siswa menirukan bacaan ayat pertama surat At Tiin yang dibaca oleh guru.

 

 

 

Seluruh siswa menirukan bacaan ayat pertama surat At Tiin yang dibaca oleh

guru

11

Siswa mengulang bacaan ayat pertama surat At Tiin sampai benar- benar hafal. (*Pengulangan bin- nadhor dan bil ghoib masing- masing dilakukan sebanyak lima kali)

 

 

 

Sebagian besar siswa mengulang bacaan ayat pertama surat At Tiin sampai benar-benar hafal. (*Pengulangan            bin- nadhor dan bil ghoib masing-masing

dilakukan sebanyak lima kali)

12

Siswa                melanjutkan menyimak bacaan ayat selanjutnya dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf yang dibaca oleh guru. (*Menyimak bacaan guru diteruskan sampai pada target surat At Tiin secara keseluruhan)

 

 

 

Seluruh siswa melanjutkan menyimak bacaan ayat selanjutnya dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf yang dibaca oleh guru. (*Menyimak bacaan guru diteruskan sampai pada target

surat      At      Tiin secara keseluruhan)

13

Siswa menirukan bacaan ayat selanjutnya surat At Tiin yang dibaca oleh guru. (*Bacaan             diteruskan sampai pada target surat At Tiin secara keseluruhan)

 

 

 

Seluruh siswa menirukan bacaan ayat selanjutnya surat At Tiin yang dibaca oleh guru. (*Bacaan diteruskan

sampai pada target surat

At Tiin secara keseluruhan)

14

Siswa melakukan hafalan dengan mengulangi bacaan pada ayat selanjutnya pada surat At Tiin dengan bimbingan guru (Hafalan dengan metode Tutor Sebaya dilakukan sampai pada keseluruhan ayat surat At Tiin

(*Pengulangan secara bil ghoib

dilakukan sebanyak lima kali)

 

 

 

Seluruh siswa melakukan hafalan                   dengan mengulangi bacaan pada ayat     selanjutnya     pada surat      At       Tiindengan bimbingan         guru (Hafalan dengan metode Tutor           Sebaya dilakukan    sampai    pada keseluruhan ayat surat At Tiin (*Pengulangan secara bil       ghoib       dilakukan

sebanyak lima kali)

15

Siswa       antusias       maju kedepan                     untuk memperdenga

rkan/ menyetorkan hafalan surat At Tiin kepada Guru

 

 

 

Sebagian besar siswa antusias maju kedepan untuk memperdengarkan/ menyetorkan hafalan surat

At Tiin kepada Guru


C.

Kegiatan Penutup

16

Siswa antusias mengikuti kegiatan evaluasi materi “Ayo Membacasurat At Tiin yang diberikan oleh guru.

 

 

 

Sebagian besar siswa antusias               mengikuti kegiatan evaluasi materi “Ayo Membacasurat

At Tiin yang diberikan oleh guru.

17

Siswa     mengikuti

kegiatan penguatan     materi     yang diberikan

 

 

 

Seluruh                  siswa mengikuti kegiatan penguatan materi

 

oleh guru.

 

 

 

 

yang diberikan oleh guru.

18

Siswa mendengarkan pesan moral yang diberikan guru untuk selalu mengamalkan nilai al-

Quran dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

 

Seluruh                     siswa

mendengarkan pesan moral yang diberikan guru untuk selalu mengamalkan nilai     al-Quran     dalam

kehidupan sehari-hari.

19

Siswa       memperhatikan

guru            menyampaikan informasi untuk pertemuan berikutnya.

 

 

 

Sebagian besar siswa memperhatikan guru menyampaikan informasi untuk               pertemuan

berikutnya

20

Siswa membaca doa Kafaratul Majlis sebagai penutup              kegiatan pembelajaran.

 

 

 

Sebagian besar siswa membaca               doa

Kafaratul          Majlis sebagai penutup kegiatan pembelajaran.

Nilai Perolehan = Skor diperoleh × 100

Skor maksimal

=           73 × 100 = 91,25

80

 

 

Tabel 3.9

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa

 

 

Skor Perolehan

Nilai Huruf

Klasifikasi

91-100

A

Sangat Baik

81-90

B

Baik

71-80

C

Cukup

61-70

D

Kurang

0-60

E

Gagal

 

 

Observasi aktivitas siswa mendapat skor 73 dari skor maksimal 100, dengan demikian diperoleh nilai 91,25 termasuk kategori Sangat baik.

 

 

34



Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil Observasi aktivitas guru ini berisi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk menentukan skor penilaian, maka dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Hasil observasi aktifitas guru tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17

Tabel 3.10

Observasi Aktifitas Guru siklus II

 

No

Aspek yang diamati

Skor

Kriteria

4

3

2

1

A.           Kegiatan Pendahuluan

1

Guru mengucapkan

“Assalamu’alaikum Wr.Wb

 

 

 

Guru mengucapkan salam dengan

suara lantang sehingga semua siswa mengikuti instruksi guru

2

Guru melakukan doa bersama siswa

 

 

 

Guru melakukan doa bersama, tetapi sebagian kecil siswa ada

yang tidak khusyuk

3

Guru memberikan breaking berupa semangat ice tepuk

 

 

 

Guru memberikan ice breaking

tepuk semangat tapi kurang bersemangat

4

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 

 

 

Guru     melakukan    tidak penyampaian        kegiatan

pembelajaran

5

Guru memberikan apersepsi pembelajaran

 

 

 

Guru memberikan apersepsi dan sebagian besar siswa merespon

dengan cukup baik

B.           Kegiatan Inti

6

Guru menginstruksikan siswa untuk membuka buku mata pelajaran Al- Qur’an Hadits materi “Mari Membaca surat At

Tiin

34

 

 

 

Guru memberikan instruksi secara jelas disertai nomor

halaman materi yang akan dipelajari

7

Guru menggunakan media pembelajaran berupa papan tulis secara efektif dan efesien.

 

 

 

Guru menggunakan media yang kurang menarik perhatian siswa.

8

Guru membaca surat At Tiin bersama siswa

 

 

 

Guru membaca surat At Tiin bersama

siswa secara serentak dan siswa antusias mengikuti

9

Guru membaca ayat pertama dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan

makhorijul huruf.

 

 

 

Guru membaca ayat pertama dari surat At Tiin sesuai dengan kaidah tajwid dan makhorijul huruf dengan baik.

10

Guru menyimak bacaan yang dilakukan peserta didik secara bin nadhar ayat pertama pada surat At

Tiin

 

 

 

Guru menyimak bacaan yang dilakukan peserta didik secara bin nadhar ayat pertama pada surat At

Tiin dengan baik.

11

Guru membimbing peserta didik dalam mengulang bacaan ayat pertama pada surat At Tiin sampai benar-

benar bisa.

 

 

 

Guru membimbing dengan baik ketika peserta didik mengulang bacaan ayat pertama pada surat At Tiin sampai benar-benar bisa.


12

Guru         melanjutkan membaca ayat

selanjutnya dari surat At Tiin dengan benar sesuai kaidah tajwid dan makhorijul huruf. (*Bacaan diteruskan dengan menambah materi ayat selanjutnya pada surat At Tiin yang telah

ditargetkan)

 

 

 

Guru melanjutkan membaca ayat selanjutnya dari surat At Tiin dengan benar sesuai kaidah tajwid dan makhorijul huruf dan seluruh siswa memperhatikan dengan baik.

13

Guru      menyimak     bacaan ayat selanjutnya yang

dilakukan peserta

 

 

 

Guru menyimak bacaan ayat selanjutnya yang dilakukan peserta

 

didik secara bin nadhor dan bil ghoib

.(*Sima’i diteruskan sampai pada target surat At Tiin secara keseluruhan)

 

 

 

 

didik secara bin nadhor dan bil ghoib dengan baik, hal tersebut dilakukan sambil membenarkan bacaan peserta didik yang kurang tepat antara makhroj dan

tajwidnya.

14

Guru membimbing peserta didik dalam memgulang bacaan ayat selanjutnya pada surat At Tiin (metode tutor sebaya) diteruskan sampai pada target surat At Tiin yang telah ditentukan)

 

 

 

Guru membimbing peserta didik dalam memgulang bacaan ayat selanjutnya pada surat At Tiin (metode tutor sebaya) diteruskan sampai pada target surat

At Tiin yang telah

ditentukan) dengan baik.

15

Guru menyimak & mendengarkan bacaan surat At Tiin peserta didik

 

 

 

Guru menyimak & mendengarkan bacaan surat At Tiin peserta didik cukup

baik

C.           Kegiatan Penutup

16

Guru        melakukan evaluasi materi “Ayo

Membaca Surat At Tiin.

 

 

 

Guru melakukan evaluasi tetapi hanya sebagian siswa yang

antusias

17

Guru melakukan refleksi untuk penguatan materi “Ayo Membaca Surat At Tiin serta memberikan tindak lanjut dalam bentuk

pemberian tugas secara individu

 

35

 

 

Guru melakukan refleksi tetapi sebagian siswa yang memperhatikannya

18

Guru menyampaikan pesan moral kepada siswa

 

 

 

Guru menyampaikan pesan

moral secara jelas, tetapi sebagian siswa yang memahaminya

19

Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

 

 

 

Guru menyampaikan informasi pembelajaran selanjutnya dengan

jelas dan baik

20

Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa Kafaratul Majlis.

 

 

 

Guru menutup pembelajaran cukup baik, tetapi sebagian kecil siswa ada yang kurang memperhatikan


75 x 100 = 93,75

80

=

Nilai Perolehan = Skor perolehan × 100

Skor maksimal

 

Tabel 4.19

Skor Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Guru

 

Skor Perolehan

Nilai Huruf

Klasifikasi

91-100

A

Sangat Baik

81-90

B

Baik

71-80

C

Cukup

61-70

D

Kurang

0-60

E

Gagal

 

 

Dari data hasil observasi guru dalam mengelola pembelajaran menunjukkan bahwa perolehan skor nilai yang di dapat adalah 75 dengan nilai observasi guru yakni 93,75 dan dari skor idealnya adalah 80. Berdasarkan hasil observasi tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran cukup berhasil. Hal ini dikarenakan hasil rata-rata yang diperoleh dari hasil observasi kinerja guru yang didapat sudah mencapai melebihi indikator yang ditentukan yakni 85.

 

 

 

4.      Hasil Nilai Kemampuan Membaca Surat At Tiin

Untuk mengetahui hasil kemampuan membaca siswa, peneliti melakukan penilaian non tes berupa penilaian unjuk kerja dan performance yang berhubungan dengan membaca surat At Tiin  pada mata pelajaran PAI dan BP.

a)    Penilaian performance

Penilaian performence ini dinilai ketika siswa telah melakukan bacaan dengan menggunakan metode Tutor Sebaya. Dengan tujuan agar siswa mampu bersemangat membaca Qs. At Tiin ayat 1 - 8 secara keseluruhan dengan lancar, sesuai kaidah tajwid dan makhorijul huruf. Penilaian ini memiliki 3 aspek penilaian yaitu :

1)                  Aspek makhorijul hururf, siswa akan memperoleh nilai 1 apabila makhorijul huruf tidak tepat dan tempat keluarnya huruf tidak sesuai (kesalahan lebih dari 3 kali). Memperoleh nilai 2, apabila makhorijul huruf benar, tetapi tempat keluarnya kurang sesuai (kesalahan 1-3 kali). Dan memperoleh nilai 3, apabila makhorijul huruf sangat tepat dan tempat keluarnya huruf sangat sesuai.

1)                  Aspek Tajwid, siswa akan memperoleh nilai 1 apabila sebagian besar bacaan tajwid kurang tepat (kesalahan lebih dari 3 kali). Memperoleh nilai 2, apabila sebagian kecil bacaan tajwid kurang tepat (kesalahan 1-3 kali). Dan memperoleh nilai 3 apabila bacaan tajwid sangat tepat.

2)                  Aspek Kelancaran, siswa akan memperoleh nilai 1 apabila hafalan Qs. At Tiin ayat 1- 8 kurang lancar dan terbata- bata. Memperoleh nilai 2 apabila hafalan Qs. At Tiin ayat 1 - 8 lancar, tetapi sedikit terbata-bata. Dan memperoleh nilai 3 apabila hafalan Qs. At Tiin ayat 1 - 8 sangat lancar dan tidak terbata-bata.

 

Tabel 3.11

Hasil Penilaian Performence Siswa Pada Siklus II

 

No

Kode Siswa

Aspek Penilaian

Nilai

Ket

Makhroj

Tajwid

Kelancaran

1

2

3

1

2

3

1

2

3

1

Affita Nabella putri

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

2

Aklian Yusrintan

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

3

Amira Zaina Yasmin

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

4

Aqilla Nur Cahyani

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

5

Aryan Raqilla Athallah

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

6

Assyifa Aulia

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

7

Destian chandra

Wibisana

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

8

Earlene Lavina Nugroho

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

9

Febrian Wahyu Saputra

 

 

37

 

 

 

88

Tuntas

10

M. Dzaki Setyawan

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

11

Nadhifa Askana

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

12

Nayla Ufa Janna

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

13

Rizqi Eza Hendra Kusuma

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

14

Septian Putri

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

15

Shifan Hanif Alfarezel

 

 

 

 

 

 

66

Belum Tuntas

16

Syafa Maheswari

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

17

Valencia Agrysti

Andayani

 

 

 

 

 

 

100

Tuntas

18

Edrea Alma Maheswari

 

 

 

 

 

 

88

Tuntas

Keterangan :

 

Jumlah siswa secara keseluruhan              : 18 siswa

 

38



Jumlah siswa sudah tuntas                       :      16 siswa Jumlah siswa yang tidak mengikuti tes  :    0 siswa Jumlah siswa yang belum tuntas            : 2 siswa Nilai rata-rata hasil performence siswa kelas V A :

Rata-rata yang dicari

=

Jumlah nilai seluruh siswa Jumlah seluruh siswa

 

=

1648

 

 

18

 

Persentase Ketuntasan

=

=

91,55

16 × 100%

 

 

18

 

=

88, 89 %

 

Persentase Belum Tuntas =         100% - 88,89%

 

=        11,11 %

Bedasarkan data tersebut hasil penilaian kemampuan membacasiswa aspek performence pada siklus II rata-rata didapatkan seluruh siswa kelas V A adalah 91,55 dari 18 siswa, 16 siswa dengan persentase 88,89% memenuhi KKM, 0 siswa tidak mengikuti tes dan 2 siswa dengan persentase 11,11% tidak memenuhi KKM

 

HASIL PENILAIAN PERFORMANCE

SISWA SIKLUS II

120

100 100

100 100

100 100

100 100

100

100

88     88

88

88

88

88

88

80

66

66

60

 

40

 

20

 

0


Diagram 3.1

Hasil Penilaian Performence Siswa Pada Siklus II

 

39



a.   Refleksi

Pada kegiatan siklus I dan siklus II dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi “Ayo Membaca Surah At Tiin” di kelas V A SDN Sondakan Surakarta diperoleh nilai rata-rata siklus (I) 68,55 dan Sikuls (II) 91,55. Persentase ketuntasan belajar Siklus (I) 44,44% dan Siklus (II) 88,89%. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I ada 8 anak dan siklus II ada 16 anak. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus I diperoleh skor 83,75 dan 83,75. Sedangkan hasil observasi guru dan siswa pada siklus II diperoleh skor 93,73 dan 91,25. Sehingga pada siklus II ini sudah mencapai target atau indikator kinerja yang diharapkan. Peneliti beserta guru kelas V A SDN Sondakan Surakarta, sepakat bahwasanya tidak perlu melakukan pengulangan kegiatan pembelajaran pada siklus selanjutnya, dikarenakan telah melebihi target yang telah ditentukan.

Dengan adanya metode Tutor Sebaya ini sangat membantu kegiatan pembelajaran membacadidalam kelas. Guru juga merasa diuntungkan karena suasana kelas menjadi lebih kondusif, siswa lebih bersemangat untuk membaca Surat At Tiin.. Selain guru, siswa juga merasakan kesenangan saat melaksanakan kegiatan membaca surat At Tiin dengan menggunakan metode Tutor Sebaya di dalam kelas dan mereka lebih mudah untuk memahami maupun mengingat surat & ayat yang telah mereka baca. Karena salah satu kelebihan dari metode ini yaitu dapat meningkatkan semangat dalam membaca ayat dalam Al-Qur’an.

 

A.    Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

1.    Penerapan Metode Tutor  Sebaya materi  “Ayo Membaca  Surah At Tiin”  Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Penerapan metode Tutor Sebaya dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca siswa pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama tiga siklus pembelajaran. Penggunaan metode ini dapat membantu meningkatkan kemampuan membacasiswa dalam materi “Ayo Membaca Surah At Tiin” karena membuat siswa menjadi semangat, tanggap, aktif serta meningkatkan daya ingatan siswa dalam materi “Ayo Membaca Surah At Tiin”.

Berikut disajikan diagram peningkatan nilai akhir aktivitas guru dan siswa siklus I dan siklus II.

 

 

 

40



Diagram Hasil Observasi Guru dan Siswa

100

 

95

 

90

 

85

Observasi Guru

Observasi Siswa

80

 

75

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

 

Diagram 3.2

Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

 

Dari diagram tersebut menunjukkan adanya kenaikan dari siklus I ke siklus II. Aktivitas guru pada siklus I sudah termasuk dalam kategori baik dengan nilai akhir 83,75 dan aktivitas siswa juga tergolong kategori baik dengan nilai akhir 83,75. Kesulitan pada siklus I karena siswa belum terbiasa menggunakan metode baru seperti metode Tutor Sebaya, sehingga beberapa siswa terlihat kaget meskipun sudah dijelaskan oleh guru ketika awal pembelajaran dan metode ini juga termasuk metode yang mudah dan menyenangkan serta kurang adanya media pembelajaran yang mendukung, sehingga siswa kurang antusias dalam melakukan hafalan serta kurang fokus terhadap guru.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, peneliti sepakat dengan guru kelas untuk melakukan siklus II dengan memperhatikan hal-hal yang menyebabkan kurang maksimalnya hasil penelitian di kelas V A. Pada siklus II aktivitas guru dan siswa tergolong baik. Terbukti dengan peningkatan skor pada aktivitas guru dari 83,75 siklus I menjadi 93,73 pada siklus II. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan skor dari 83,75 di siklus I menjadi 91,25 di siklus II. Kesulitan pada siklus I karena sebagian siswa belum bisa membaca sesuai dengan makhrijul huruf dan ilmu tajwid serta media pembelajaran sudah ada namun siswa kurang jelas dalam melakukan bacaan dan kurang fokus terhadap guru.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II, peneliti sepakat dengan guru kelas untuk melakukan siklus II dengan memperhatikan hal-hal yang menyebabkan kurang

 

41



maksimalnya hasil penelitian di kelas V A. Pada siklus II aktivitas guru dan siswa tergolong sangat baik. Terbukti dengan peningkatan skor akhir pada aktivitas guru dari 84,00 siklus II menjadi 92,50 pada siklus II. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan skor akhir dari 87,50 di siklus II menjadi 91,25 pada siklus II. Dengan demikian baik aktivitas guru dan aktivitas siswa tidak perlu, melakukan pengulangan pada siklus selanjutnya, karena sudah melebihi target yang ditentukan.

Peningkatan kemampuan membaca al-Qur’an materi “Ayo MembacaSurah At Tiin” Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti melalui Metode Tutor Sebaya di SDN Sondakan Surakarta.

Berdasarkan hasil non tes kemampuan membaca siswa pada siklus I, siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas 68,55 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 44,44 % siswa yang tuntas dalam belajar 8 dari 18 siswa. Dari hasil siklus II dapat dikatakan penelitian ini sudah berhasil, dikarenakan sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan.

Permasalahan-permasalahan yang berada disiklus I yaitu :

       Siswa belum terbiasa menggunakan metode baru seperti metode Tutor Sebaya, sehingga beberapa siswa terlihat kaget meskipun sudah dijelaskan oleh guru ketika awal pembelajaran dan metode ini juga termasuk metode yang mudah dan menyenangkan kurang adanya media pembelajaran yang mendukung, sehingga siswa kurang antusisas dalam melakukan hafalan serta kurang fokus terhadap guru.

       Kurang adanya media pembelajaran yang mendukung, sehingga siswa kurang antusias dalam melakukan hafalan serta kurang fokus terhadap guru.

       Saat guru melakukan penilaian performence yang ditunjukkan dengan melafalkan hafalan didepan guru, guru memberikan instruksi “yang sudah hafal, ayo maju kedepan , di sima’kan kepada bu guru” sebagian siswa malu-malu. Dikarenakan beberapa siswa yang hafalannya belum lancar ditertawakan oleh teman- temannya, sehingga membuat yang lain menjadi kurang percaya diri untuk maju kedepan.

Dari permasalahan-permasalahan yang berada pada siklus I, peneliti dan guru kelas memutuskan untuk melaksanakan siklus II dengan membenahi permasalahan- permasalahan yang berada pada siklus I, hasil diskusi antara guru dan peneliti yaitu :

a)  Menjelaskan dan membimbing siswa bagaimana melaksanakan pembelajaran

materi “Ayo Membaca Surah At Tiin dengan metode Tutor Sebaya yang baik

 

 




dan benar, sehingga siswa akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam membaca.

b) Saat melakukan proses belajar mengajar, guru akan membuat media pembelajaran. Yang pada siklus sebelumnya hanya menggunakan papan tulis sebagai media, untuk selanjutnya peneliti berinisiatif menampilkan video pembelajaran tentang Surat At Tiin. Diharapkan media tersebut mampu menarik perhatian siswa agar fokus memperhatikan guru saat KBM berlangsung.

c)  Dalam melakukan penilaian performence, peneliti berinisiatif agar siswa yang pada siklus sebelumnya malu-malu maju kedepan menjadi lebih percaya diri. Dan guru juga akan mengajarkan rasa saling menghargai terhadap sesama teman serta memberikan Tutor Sebaya pada siswa. Oleh karena itu, pada pertemuan selanjutnya guru akan memberikan stimulus berupa reward kepada seluruh siswa yang sudah berani tampil kedepan. Untuk menunjukkan hafalan At Tiin dengan percaya diri didepan kelas.

Bedasarkan hasil non tes kemampuan membacasiswa pada siklus II siswa mendapatkan nilai rata-rata kelas 91,55 dan persentase ketuntasan belajar mencapai 88,89% siswa yang tuntas dalam belajar 16 dari 18 siswa. Dari hasil siklus II dapat dikatakan penelitian ini sudah berhasil, dikarenakan sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditentukan.

 

B.    Kesimpulan dari Hasil Penelitian

Bedasarkan hasil non tes siswa dari siklus I dan II diperoleh data tentang kemampuan membacasiswa terhadap materi “Ayo Membaca Surah At Tiin” dengan menggunakan metode Tutor Sebaya pada mata Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah sebagai berikut :

Tabel 4.23

Data peningkatan Hasil Non Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

 

 

No

Keterangan

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Peningkatan dari Siklus I ke Siklus II

1

Nilai rata-rata kelas

62,94

68,55

91,55

23,00

2

Persentase tingkat ketuntasan belajar

27,77%

44,44%

88,89%

44,45%

3

Jumlah siswa yang tuntas

5

8

16

8


Berdasarkan tabel di atas didapatkan data bahwa pada pra siklus kemampuan membaca siswa termasuk kategori sangat kurang dengan nilai rata-rata 62,94 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 27,77% dengan mendapatkan kategori kurang. Pada siklus I kemampuan membaca siswa termasuk kategori cukup dengan nilai rata- rata kelas 68,55 dan persentase ketuntasan belajar sebesar 44,44% dengan mendapatkan kategori cukup, jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 8 dari 18 siswa. Pada siklus II dengan materi yang sama, nilai rata-rata kelas sebanyak 91,55 yang dapat dikategorikan sangat baik, untuk persentase ketuntasan belajar sebanyak 88,89% dapat dikategorikan sangat baik, untuk siswa yang berhasil memenuhi KKM sebanyak 16 dari 18. Data peningkatan nilai rata-rata siswa, pesentase tingkat ketuntasan siswa dan jumlah siswa yang tuntas dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut :

 

Nilai hasil rata - rata dan Jumlah Ketuntasan

100

80

60

40

Nilai rata - rata

Jumlah Ketuntasan

20

0

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II


Diagram 3.3

Hasil Nilai Rata-rata dan Jumlah siswa yang Tuntas

Persentase Tingkat Ketuntasan Siswa

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

Ketuntasan Siswa

Pra Siklus         Siklus I           Siklus II


 

Diagram 3.4

Persentase Tingkat Ketuntasan Siswa


Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus I dan II, keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas V A, SDN Sondakan Surakarta melalui metode Tutor Sebaya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :

1)                  Skor hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa minimal adalah 80

2)                  Perolehan skor nilai rata-rata kelas minimal 80

3)                  Metode Tutor Sebaya dikatakan berhasil jika > 80% siswa mampu memperoleh nilai diatas KKM yakni 75

 

Berdasarkan hasil siklus I, siklus II dan siklus II kita dapat mengetahui bahwa penelitian ini sudah berhasil mencapai indikator dengan maksimal. Dengan tercapainya indikator maka penelitian ini dikatakan sudah berhasil dan tidak perlu adanya pengulangan lagi pada siklus selanjutnya, pencapaian indikator kinerja penelitian ini adalah :

1)                  Skor hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa minimal adalah 92,50 dan 91,25

2)                  Perolehan skor nilai rata-rata kelas minimal 80

3)                  Jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 19 anak, dengan persentase ketuntasan 90,48%.

Tabel 3.15 Ringkasan Hasil Penelitian

No

Keterangan

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Peningkatan dari siklus I ke Siklus II

1

Aktivitas Guru

-

83,75%

93,73%

9,98%

2

Aktivitas Siswa

-

83,75%

91,25%

7,5%

3

Nilai rata-rata kelas

62,94

68,55

91,55

23,00

4

Persentase tingkat ketuntasan belajar

27,77%

44,44%

88,89

%

44,45%

5

Jumlah siswa yang tuntas

5

8

16

8


Berdasarkan tabel ringkasan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian mengalami peningkatan dalam lima aspek : yakni (1) aspek aktivitas guru siklus I sampai dengan siklus II terjadi peningkatan 9,98%. (2) aspek aktivitas peserta didik siklus I sampai dengan siklus II terjadi peningkatan 7,5%. (3) aspek rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 23,00. (4) aspek ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan persentase 44,45%. (5) aspek jumlah siswa yang tuntas, dari siklus 1 ke siklus II mengalami peningkatan sebanyak 8 siswa dari 21 siswa. Pada siklus II nilai kemampuan membaca peserta didik mengalami peningkatan karena peneliti memperhatikan kekurangan kekurangan yang sebelumnya pada siklus I tidak maksimal selama pembelajaran dan berusaha memaksimalkan di siklus II agar kegiatan pembelajaran membaca lebih maksimal. Peserta didik juga aktif berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran membaca, ketika diajak membaca peserta didik melakukannya dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab serta lebih percaya diri dari siklus sebelumnya.

Hasil penelitian ini didukung oleh sebuah teori yang sudah dicantumkan peneliti pada kajian teori di bab II, yang menyatakan bahwa dengan penerapan Tutor Sebaya dapat meningkatkan minat membaca surat – surat pendek siswa.

Berdasarkan beberapa pemaparan dari para peneliti lain yang menggunakan metode Tutor sebaya dalam pembelajaran Al Qur’an, seperti penelitian yang dilakukan oleh Robiatul Aekah dalam judul penelitian “PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP AL-GHAZALI KOTA

BOGOR”, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca surat Al-Qaria’ah. Penelitian yang dilakukan oleh Heriadi dalam judul penelitian “PENERAPAN METODE SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KOMPETENSI MEMBACA AL-QUR’AN”, dengan hasil

penelitian dapat disimpulkan pembelajaran dengan metode tutor sebaya dapat meningkatan motivasi dan hasil belajar, baik afektif, kognitif maupun psikomotorik peserta didik.

Berdasarkan penguatan dari peneliti lain dan juga dari hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode Tutor Sebaya dapat dijadikan referensi guru untuk meningkatkan kemampuan membaca surat-surat pendek pada peserta didik. 


BAB V PENUTUP

 


A.   Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

a.       Pelaksanaan metode pembelajaran Tutor sebaya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) elemen Qur’an Hadist kelas VA SDN Sondakan Surakarta sudah berjalan lancar. Hal ini ditandai dengan peningkatan keaktifan siswa yang sebelumnya cenderung pasif dan setelah diterapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya mulai mengalami peningkatan dalam keaktifannya di dalam kelas saat pembelajaran sedang berlangsung.

b.      Penerapan metode pembelajaran Tutor Sebaya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) elemen Qur’an Hadist dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah diadakan tindakan pra siklus,  siklus I dan siklus II.

Hal ini menunjukkan target yang diharapkan telah tercapai dan mengalami peningkatan pada kemampuan menghafal materi “Ayo Membaca Surah At Tiin” dengan menggunakan metode Tutor Sebaya

 

B.   Rekomendasi

Rekomendasi Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan selanjutnya dapat diajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1.  Penelitian dengan menggunakan Tutor Sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahkan perbandingan dengan metode lain untuk penelitian.

2.  Penerapan motode reward dan punishmen dalam kegiatan belajar mengajar membaca surat

– surat pendek sangat bermanfaat bagi guru dan siswa, maka diharapkan motode Tutor Sebaya dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

 

C.   Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka peneliti menyarankan :

1.  Sebelum memilih metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, hendaknya guru lebih mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Lebih mempertimbangkan pemilihan materi atau bahan ajar pembelejaran serta memperhatikan kondisi dan dilingkungannya.

2.  Untuk melaksanakan metode Tutor Sebaya memerlukan persiapan yang matang sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih materi pembelajaran yang benar-benar bisa diterapkan menggunakan metode tersebut, sehingga bisa diperoleh hasil yang optimal.

3.  Dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca pada siswa, guru hendaknya lebih sering melatih dengan berbagai metode atau media pembelajaran walaupun dalam taraf yang sederhana, dimana setiap siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.


DAFTAR PUSTAKA

  

Heriadi, (2022), Penerapan Metode Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Kompetensi Membaca Al-Qur’an, Makasar.

Midoni, Ahmad Husein (2022) Implementasi Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Partisipasi Siswa Belajar Al-Qur’an pada Mata Pelajaran PAI Kelas XI IPA 1 SMA.

Remiswal. 2013. Format Pengembangan PAIKEM dalam Pembelajaran Agama Islam.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zaenuri, S.Pd.I,M.Ag. (2022). Metode Pembelajaran Tutor Sebaya (Peer Tutoring) Sebagai Metode Alternatif Dalam Pembelajaran BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an) pada Kegiatan Ekstra Kurikuler PAI di SMP

Salim, Moh. Haltami. 2012. Studi Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Islam.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suma, Muhammad Amin. 2014. Ulumul Qur’an.

Jakarta.Suyadi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas.

Sya’rawi, Syaikh Mutawalli. Gerbang Memahami Al-Qur’an. Tanggerang: Jawa Barat.

Budimansyah, D., & Komariah, K. (2001). Pendidikan Karakter: Nilai inti bagi upaya pembinaan kepribadian bangsa. Bandung: Widya AksaraPress.

Bunyamin, B. (2018). Konsep Pendidikan akhlak menurut Ibn Miskawaih dan Aristoteles (Studi Komparatif). Jurnal PendidikanIslam,9(2),127-142.

Darajat,Z.(1992).Ilmu pendidikan Islam. In.Jakarta:BalaiPustaka.



Selengkapnya ada di bawah ini!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AKU SUKA MEMBACA BASMALAH DAN HAMDALAH MELALUI METODE CERAMAH INTERAKTIF PADA SISWA KELAS 1 SDN SONDAKAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2023-2024